Rabu, 23 Desember 2009

Babi Miliki Banyak Makna di Papua


Jayapura (ANTARA News) - Babi memiliki banyak makna dalam masyarakat asli Papua, baik ekonomi, sosial maupun makna budaya.

Antropolog dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Museum Loka Budaya, Universitas Cenderawasih, F.Sokoy,S.Sos,M.Sos di Jayapura, Jumat mengatakan, beternak babi dalam perspektif antropologi dikenal dengan istilah "kebudayaan memelihara babi."

"Kebudayaan ini merepresentasikan simbol sosial-ekonomi, juga kepemimpinan," ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, sebagai simbol sosial-ekonomi, babi mempunyai nilai tukar yang tinggi dan sangat berharga dibandingkan hewan lain.

Dalam berbagai ritual tradisional yang sering digelar masyarakat Papua baik yang mendiami wilayah pesisir, daratan maupun pegunungan, babi harus selalu ada sebagai hidangan utama selain sayur mayur dan umbi-umbian.

Selain itu, babi juga dipergunakan untuk membayar mas kawin, membayar hutang dan denda sebagai bentuk sanksi atas suatu perkara, serta upacara kematian dan juga merayakan panen kebun yang melimpah.

Adapun sebagai simbol kepemimpinan, babi dapat menunjukkan derajat seorang kepala suku.

Sokoy mencontohkan, kebudayaan orang Sentani, Kabupaten Jayapura yang memberikan wewenang untuk membagi daging babi yang sudah dipotong pada suatu acara tertentu kepada pihak yang telah mempunyai nama.

"Nama itu adalah nama struktur adat. Di Sentani, nama kepala suku dalam satu kampung yang memiliki jabatan strategis hanya lima orang, dan hanya lima orang ini yang berhak membagi daging babi," jelasnya.

Sementara itu, di wilayah Pegunungan Tengah, para perempuan bertanggung jawab merawat babi layaknya anak sendiri karena pertimbangan nilai yang begitu tinggi.

"Babi sangat penting dan dihargai dalam kebudayaan Papua dan Melanesia," imbuh Sokoy.

Dengan adanya penyebaran virus H1N1 yang menyebabkan flu babi, Sokoy berharap pemerintah dapat segera mengambil tindakan agar tidak mengancam usaha peternakan babi yang banyak dikelola masyarakat di Papua.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar